Friday, January 7, 2011

Sebuah rohani Ke alam kematian..

Kematian pasti datang menjemput dengan segala keresahan, kegelisahan, dan ketakutan, serta dengan sakaratul maut yg menyakitkan. Pada saat itu seolah2 maut telah menjemput dengan cepat dan tiba2. 


Bayangkanlah saat2 menjelang kematianmu, ketika engkau bersiap2 menghadap Tuhanmu. Bayangkanlah ketika kematian datang menjemputmu hingga dirimu diliputi perasaan resah, gelisah, cemas, ngeri dan takut menghadapi skaratul maut yg menyakitkan. Dan malaikat mulai mencabut nyawa dari kakimu. Ketika nyawa mulai meregang badan, engkau merasakan sakit yg teramat sangat dari ujung kedua kakimu. Dengan perlahan2 malaikat menarik nyawamu. Akhirnya nyawamu terlepas dan terpisah dari badan hingga engkau merasakan puncak kepedihan yg amat mendalam. 

Rasa sakit yg teramat sangat karena terlepasnya nyawa dari badan dirasakan oleh seluruh anggota tubuhmu. Hatimu resah, gelisah dan takut menanti berita dari Tuhanmu yang mengabarkan kemurkaan atau keridhaan-Nya. Engkau tahu bahwa tidak ada tempat bagimu sebelum datang salah satu berita, kemurkaan atau keridhaan Allah Swt., yang disampaikan oleh malaikat yg telah diberi tugas untuk mencabut nyawamu. 

Ketika engkau berada dalam keresahan, kegelisahan, ketakutan, dan merasakan pedihnya kematian dengan sakratul maut yg sangat menyakitkan serta rasa takut karena menanti berita dari Tuhanmu, tiba2 engkau melihat malaikat pencabut nyawa, dengan wajah menyenangkan atau menakutkan. Engkau melihat malaikat pencabut nyawa mengulurkan tangannya kepadamu untuk melepaskan nyawa dari tubuhmu. Engkau merasa rendah dan sangat kecil ketika melihat nyawamu dengan mata kepala sendiri dan melihat wajah malaikat maut itu. Pada saat itu hatimu penuh berharap pada berita gembira berupa keridhaan Allah Swt yg akan disampaikan malaikat pencabut nyawa. 

Ketika engkau mendengar nada-nada suara Malaikat maut yang berkata, "Wahai kekasih Allah, saya membawa kabar baik berupa keridaan dan balasan Allah," engkau merasa yakin akan keberhasilan dan keberuntunganmu, serta hatimu pun merasa tenang dan tenteram. Namun, ketika malaikat maut berkata, "Wahai musuh Allah, saya membawa kabar buruk berupa kemurkaan dan siksaan Allah," engkau merasa sangat takut akan kebinasaan dan kehancuranmu, serta hatimu diliputi perasaan teramat putus asa. Dengan terlepasnya nyawa dari raga dan dengan terdengarnya suara malaikat yg membawa kabar berita dari Tuhan, terhentilah seluruh hasrat, harapan, dan angan-anganmu di dunia. Pada saat itulah puncak seluruh rasa kesedihan dan kebahagiaan hatimu menjadi sangat nyata: saat ketika kehidupanmu di duni berakhir dan berpindah ke suatu tempat yg di dalamnya orang-orang sebelum engkau berkumpul. 

Bayangkanlah ketika dirimu terbang melayang dan dihinggapi perasaan suka cita atau dirundung perasaan duka cita yg teramat mendalam. Bayangkanlah ketika alam kubur dengan kisah2nya yg menakutkan dan penampilan dua malaikat yg menanyakan keimananmu terhadap Allah Swt. Bayangkan pula ketika Allah Swt meneguhkan dirimu sehingga engkau dapat menjawab pertanyaan dua malaikat dengan jawaban yg meyakinkan, atau Dia membuatmu berada dalam kebimbangan dan keraguan sehingga engkau akan menjawab pertanyaan dengan jawaban yg mengecewakan. 

Bayangkan ketika suara kedua malaikat memanggilmu untuk duduk di hadapannya dan menjawab pertanyaan2nya. Bayangkanlah ketika engkau duduk di dalam liang kubur yg sempit. Ketika itu kain kafanmu jatuh di pinggang dan kapas penutup muka terlepas dari kedua belah matamu serta jatuh di sisi kedua kakimu. 
Bayangkanlah kedua malaikat yg menampakkan keagungan rupa dan bentuk tubuhnya. Apabila engkau melihat kedua malaikat dalam bentuk dan rupa yg baik, engkau yakin akan keberuntungan dan keberhasilanmu. Namun apabila engkau melihat kedua malaikat dalam bentuk dan rupa yg sangat menakutkan, engkau tahu akan kebinasaan dan kehancuranmu. 
Bayangkanlah nada-nada suara kedua malaikat dan kata2 yg diucapkannya ketika bertanya kepadamu. Bayangkan pula keteguhan dirimu apabila Allah Ta'ala memantapkan hatimu, dan keraguan dirimu apabila Dia membuat hatimu bimbang. 
Bayangkanlah jawaban yg engkau berikan. Jawaban yg mantap dan meyakinkan ataukah jawaban yg meragukan dan membingungkan. 
Bayangkanlah penerimaan kedua malaikat atas jawabanmu yg mantap dan meyakinkan. Lalu mereka memukul serta membuka salah satu sisi ruang kubur hingga terlihatlah api neraka karena kelemahan dan kekurangan yg terdapat dalam jawabanmu. 
Bayangkanlah api neraka yg panas bergejolak. Berkat jawabanmu yg mantap yg keluar dari keteguhan hati, panas api neraka pun dijauhkan dari hadapanmu. Maka, bertambahlah rasa senang dan bahagia dalam hatimu. Engkau merasa yakin akan keselamatanmu dari api neraka-Nya. Kemudian, kedua malaikat-Nya membuka sisi lain dari ruang kubur hingga terlihatlah surga dengan segala perhiasan dan kenikmatannya. Lalu mereka berkata kepadamu, "Wahai hamba Allah, lihatlah yg telah diciptakan dan dipersiapkan Allah untukmu. Inilah tempat kembali dan tempat tinggalmu." 
Bayangkanlah kegembiraan dan kebahagian yg meliputi hatimu karena telah melihat surga yg penuh dengan kenikmatan dan keindahan. Engkau mengetahui bahwa engkau akan segera menempati dan memperoleh segala kenikmatan dan keindahan surgawi yg telah engkau lihat. 
Sebaliknya, bayangkanlah penolakan malaikat atas jawabanmu yg meragukan dan membingungkan. Ketika diperlihatkan surga, kedua malaikat berkata kepadamu, "Lihatlah surga yg diharamkan Allah untukmu!" ketika diperlihatkan neraka, kedua malaikat berkata padamu, "lihatlah neraka yg telah diciptakan dan disiapkan Allah untukmu! Inilah tempat kembali dan tempat tinggalmu. Alangkah dahsyatnya peristiwa penting ini. Betapa besar perasaan gelisah dan takutmu di dunia hingga engkau dapat mengetahui keadaan dalam kubur. Kemudian, seluruh anggota tubuhmu hancur luluh dan binasa. Tulangmu hancur dan badanmu luluh lantak bersatu dengan tanah. Namun perasaan sedih atau gembira tidaklah hilang dari ruh dan nyawamu. Perasaan yg aa dalam dirimu selalu menyertai ruh atau nyawamu, menanti datangnya hari kiamat, menunggu kemurkaan dan siksaan Allah Ta'ala. atau keridhaan dan balasan-Nya. Dalam masa penantian kedatangan hari kiamat, kepada ruh tersebut diperlihatkan surga yg kealk menjadi tempat tinggalmu atau neraka yg akan menjadi tempat kembalimu. 

Wahai ruh malang yg diliputi kesedihan! Wahai ruh senang yg diliputi kebahagiaan! Ketika seluruh makhluk yg ada didunia kehidupan telah melewati alam kematian, ketika bumi dan langit dalam keadaan sunyi senyap tak berpenghuni, maka seluruh makhluk telah mati diam tak bergerak. Tak ada suara yg terdengar dan tidak ada makhluk hidup yg terlihat. Yang aa hanyalah Tuhan Yang Maha Mengalahkan lagi Maha Tinggi, sebagaimana Dia telah ada sejak zaman azali dalam keesaan, keagungan, dan ketinggian-Nya. Semua makhluk yg tertidur panjang akan dipanggil untuk menghadap Allah Azza wa Jalla. Mereka akan menghadap Allah swt. dengan perasaan hina, rendah dan kecil ... 

Bayangkanlah suara panggilan yg sampai di telinga dan akal pikiranmu. Dan engkau mengerti bahwa suara itu adalah suara panggilan yg ditujukan kepadamu untuk menghadap Sang Pencipta. Ketika engkau mendengar suara panggilan yang memanggilmu untuk menghadap Yang Maha Besar lagi Maha Mulia, hatimu terbang melayang dan rambutmu pun "beruban". 
Ketika engkau sedang dalam keadaan takut karena adanya suara panggilan, tiba2 engkau mendengar suara terbelahnya bumi yg ada di atas kepalamu. Engkau meloncat terkejut dan berdiri dengan tubuh penuh debu yg menutupi ujung kepala sampai ujung kaki. Selanjutnya, engkau dan seluruh makhluk lain dibangkitkan dengan tubuh penuh debu kehinaan diri karena lamanya masa kematian mereka..... 

Sumber :Menjelajah Alam Akherat karya Syekh Al Muhasibi [guru dari syekh Junaid Al-Baghdadi

No comments:

Post a Comment